Jumat, 20 Mei 2011

ARE YOU CONSISTENT?


Ada dua buah kisah, pertama mengenai seorang pencandu narkoba berkata bahwa dia mau berhenti mengkonsumsi kokain, tapi hanya selang beberapa saat dia mengkonsumsi ganja. Kemudian yang kedua, seorang yang dicap sebagai orang yang tidak konsisten karena kadang ia memilih hidup yang mengalir menjadi hidup yang lainnya lagi. Bagaimana pendapat anda? Bukan bermaksud menghakimi orang tapi disini kita ini hanya sebatas menyampaikan pandangan saja.

Dari kisah pertama dapat kita lihat beberapa sifat orang itu dari sikapnya. Pertama, dia bukan tipe orang yang konsisten. Dia berkata dia akan berhenti tapi hanya selang beberapa saat dia melakukannya lagi meski dengan benda yang berbeda. Kedua, dia tipe orang yang membohongi diri sendiri. Lihatlah sekali lagi bagaimana ia beralih dari kokain ke ganja. Sudah sangat jelas dia tahu itu perbuatan yang salah, namun dia lebih memilih untuk menuruti kesenangan sesaat yang justru akan menjerumuskannya lagi. Ketiga, dia tipe orang yang cenderung mengulangi kesalahan yang sama. Kita bisa melihat bahwa orang itu mencari pelarian yang tidak jauh berbeda dengan yang sebelumnya. Kenapa dia tidak memilih pelarian dari pecandu kokain ke pecandu sholat. Itulah kenapa keburukan itu lebih mudah dilakukan daripada kebaikan. Kesenangan dari keburukan akan datang lebih cepat daripada kesenangan sejati dari kebaikan (kebahagiaan). Orang itu lebih memilih untuk melakukan keburukan yang sama. Itu artinya dia akan berakhir dalam keadaan yang seperti itu terus. Dia tidak akan berkembang atau berubah secara drastis karena dia sendiri yang mengulangi kesalahan itu.

Kemudian dari kisah yang kedua, orang ini kadang menjalani hidup secara mengalir, secara keras, secara santai, dan lain sebagainya sehingga dia dicap sebagai orang yang tidak konsisten. Jujur saya memilih hidup yang seperti ini. Saya rasa orang yang men-cap dia sebagai orang yang tidak konsisten itu kurang tepat. Sekarang misalkan kita mnjalani hidup secara mengalir, apa anda mau hidup anda selamanya mengalir. Salah alamat jika kita membicarakan konsisten dalam hal seperti ini. Justru dengan kita mengubah-ubah cara hidup, kita akan menemukan hal-hal baru yang membuat hidup kita jadi jauh lebih berwarna dan tidak monotone.

Mungkin dua orang ini sama-sama tidak konsisten. Namun, yang pertama tidak konsisten dalam arti sebenarnya dan yang kedua konsisten yang salah alamat. Tak bisa dipungkiri bahwa dalam kehidupan kita akan menjumpai saat dimana kita harus memilih suatu keputusan. Dari keputusan itu akan dilihat bagaimana kita konsisten dengan apa yang kita pilih. Begitu banyak orang mengalami masalah yang mirip seperti cerita di atas, walaupun tak semua berakhir dengan hal yang sama. Dari kisah pertama dapat kita ambil pelajaran bahwa konsisten itu membutuhkan kesabaran dalam menjalaninya, tidak hanya sebatas kata tapi lakukanlah dengan penuh keikhlasan. Kemudian dari kisah yang kedua pelajaran lain yang juga penting adalah bahwa kita tak perlu takut apa kata orang selama yang kita lakukan itu benar. Jangan mau hidup anda diatur oleh pernyataan negatif dari orang lain. Jadikanlah hal itu sebagai energi agar anda semakin ingin tahu tentang kebenaran yang sebenarnya. Pasti anda akan mendapat begitu banyak rintangan, dan itu lah yang mendewasakan kalian sampai akhirnya menemukan sebuah kebenaran.

Selasa, 17 Mei 2011

CINTA ATAU NAFSU?


Cinta oh cinta..
Benar-benar luar biasa rasanya. Semua perasaan bahagia, bingung, sedih, semuanya menjadi satu dan membuat kita serasa melayang. Sungguh perasaan yang hebat dimana perasaan ini mampu membunuh logika, mengubah dunia, dan membuat kita melakukan sesuatu diluar kesadaran. Misalnya saja seorang gadis cantik mengenal seorang laki-laki yang biasa saja. Setelah bertahun-tahun dekat timbul perasaan cinta di antara mereka. Kenapa bisa jatuh cinta? Padahal orang itu biasa saja. Tentunya kalau secara logika tak mungkin seorang putri cantik cinta pada seorang pengemis. Inilah bukti bahwa jika kita dalam keadaan “falling in love” logika kita tak lagi bekerja.

Namun yang perlu diwaspadai dari perasaan cinta ini adalah adanya hawa nafsu. Memang sulit membedakan antara cinta dan hawa nafsu. Bagaikan padi dan rumput di sawah yang bentuknya benar-benar mirip tapi benar-benar berbeda. Ingatlah bahwa cinta yang benar itu membawa kita pada suatu kebaikan sedangkan hawa nafsu membawa kita pada kehancuran. Banyak orang mendasari suatu hubungan dengan cinta. Benarkah itu cinta yang sebenarnya? Atau hanya cinta kelas eceran? Entahlah.

Cinta yang sesungguhnya itu suci, indah, dan akan membawa kita menuju arah yang lebih baik di mata Allah swt. Bukan berarti kalau kita mencintai seseorang kita harus bersamanya, memilikinya, dan menjadi satu-satunya di hati. Sebesar apapun cinta kita pada orang lain jangan sampai melebihi cinta kita pada-Nya. Kita yang harus mengendalikan perasaan itu, bukan kita yang dikendalikan. Yang paling penting cinta tidak boleh sampai membutakan hati kita. Lakukanlah suatu kebenaran meski itu bertentangan dengan apa yang kita rasakan. Banyak orang yang tahu mana yang benar dan mana yang salah, tapi sayangnya mereka hanya sekedar tahu saja. Masalahnya bukan tentang kita tahu atau tidak, tapi kita bisa lakukan atau tidak kebenaran itu sendiri. Tetaplah perjuangkan mana yang benar, meski tak mudah. Akan ada banyak rasa sakit dan kesulitan saat kita mengambil jalan yang benar. Janganlah jadi orang yang mudah menyerah. Orang yang hebat bukan orang yang bisa menaklukan orang lain, tapi orang yang bisa menaklukan dirinya sendiri itulah yang hebat. Kenapa? Karena disaat orang lain tak bisa melakukannya dia bisa melangkah lebih baik dari orang lain. Cinta yang baik akan membawa kita pada cinta Allah. Sikapilah perasaan itu dengan baik, maka perasaan itu akan berbuah baik pada kita.

Rabu, 11 Mei 2011

FRIENDS WHERE ARE YOU?


Teman adalah orang yang saling kenal dengan kita, bahkan seorang teman mengenal kita dari yang paling luar sampai yang paling dalam. Ada berbagai macam orang di dunia ini, hal ini menyebabkan adanya berbagai macam tipe teman yang ada disekitar kira. Biasanya orang yang cenderung memiliki kesamaan atau kecocokan dengan kita itu akan menjadi teman dekat kita. Jelas kecocokan itu penting dalam hubungan antar individu. Semakin tinggi kecocokan memungkinkan keduanya untuk saling mengerti satu sama lain. Jika hubungan pertemanan semakin intim rasa kepercayaan akan semakin tinggi, sehingga kita kadang menceritakan hal pribadi yang kita alami. Dia adalah orang dekat dengan kita. Orang yang mau berbagi tawa dan air mata bersama, juga temani kita saat sepi menghampiri. What a beautiful friendship.

Namun apa selamanya seorang teman itu akan disamping kita? Sebelumnya sudah disebutkan bahwa ada berbagai macam tipe teman di sekitar kita, itu artinya tidak semua teman kita memiliki karakter yang sama. Mungkin ada yang sangat baik, mungkin ada yang sangat, lucu, mungkin ada yang sangat unik, mungkin ada yang setia, mungkin ada juga yang berkhianat. Lalu bagaimana jika teman kita meninggalkan kita saat kita kesulitan? Terkadang kita menghadapi masalah yang begitu rumit sehingga kita memerlukan bantuan orang lain untuk meringankan beban itu. Namun bagaimana kalau tidak ada mereka?

Sedih, bingung, marah, sakit hati, kecewa, dan semua perasaan bercampur aduk. Di saat kita sangat membutuhkan teman, dia malah meninggalkan kita. Tapi kalau dipikirkan kita tidak bisa menyalahkan mereka. Selain percuma itu juga akan menimbulkan masalah baru yang malah lebih rumit lagi. Lalu bagaimana kita harus bersikap agar masalah ini cepat selesai tanpa bantuan siapa pun?

Saat kita dalam masalah kita mengharapkan teman kita mau mengerti, mau menolong, dan ingin mereka selalu bersama kita. Namun ingatkah bahwa teman anda juga merupakan manusia biasa, sama seperti anda. Saya rasa dari anda “mengharap” itu sudah salah sasaran. Memang benar teman dapat membuat kita merasa lega karena kita sudah mencurahkan apa yang kita rasakan pada mereka tapi itu semua hanya sebatas meringankan beban kita. Anda harus ingat bahwa tidak selamanya seseorang itu akan selalu di sisi kita. Bisa saja suatu saat justru orang yang paling sekat dengan kita lah yang akan menjadi orang yang memusuhi kita. Pertanyaannya kenapa kita menggantungkan harapan kita pada sesama manusia, padahal kita memiliki Dia Yang Maha Hidup. Tuhan adalah satu-satunya yang benar-benar tahu tentang yang kita rasakan karena tak ada yang lebih tahu dari pada Dia.

Tuhan tak pernah bosan menanti kita. Tuhan tak pernah melupakan kita, justru kita yang melupakan Dia. Tak perlu ragu menggantungkan harapanmu pada Tuhan. Tuhan tak akan pernah mengkhianatimu, justru kita yang malah meninggalkan Dia. Dengan kita melanggar larangan-Nya, tidak melaksanakan perintah-Nya, dan selalu saja melupakan-Nya. Sekarang jika dalam kondisi kita yang melupakan-Nya saja kita masih diberi kenikmatan. Apalagi jika kita terus menerus mengingat-Nya. Sungguh Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | GreenGeeks Review