Jumat, 03 Februari 2012

D.R.E.A.M.S.?


Impian, cita-cita, atau ungkapan lain yang sejenisnya, merupakan gambaran berbagai macam tujuan hidup dari masing-masing manusia. Tujuan hidup merupakan hal mutlak yang harus dimiliki setiap orang. Tujuan itu akan menentukan akan dibawa kemana hidup mereka, akan menjadi seperti apa, dan apa yang harus mereka lakukan untuk meraihnya. Ketika kita kecil bahkan mungkin sampai sekarang kita masih sering mendengar pertanyaan, “apa cita-citamu?” Lalu apakah jawaban anda? Kebanyakan menjawab ingin menjadi orang sukses atau mungkin orang yang berguna bagi negeri. Tentunya kita semua bisa melihat bahwa masih belum ada arah yang jelas dari jawaban-jawaban tersebut. Orang sukses itu bagaimana? Orang yang berguna seperti apa? Semua jawaban itu masih sangat umum dan belum rinci, apalagi jelas. Jika tujuan kita masih belum jelas hingga sekarang, lalu bagaimana dengan masa depan kita?
Impian bukanlah hal yang bisa dipaksakan kedatangannya. Impian akan datang ketika kita sudah punya cukup banyak pandangan mengenai hidup. Itu bukanlah hal yang mudah didapatkan ketika kita masih anak-anak. Kita bisa saja menjawab pertanyaan di atas dengan jawaban berbagai macam profesi seperti guru, dokter maupun insinyur. Tapi itu belum tentu terjadi saat kita dewasa. Kenyataannya tidak sedikit yang “mlenceng” dari impian masa kecilnya. Saat kita kecil, ditanyai tentang cita-cita bukan menuntut kita untuk menentukan tujuan secara mutlak. Pengenalan mengenai tujuan hidup memang sebaiknya dimulai sejak kecil, sehingga saat kita punya cukup kedewasaan kita bisa menentukan tujuan dengan penuh kesadaran.
Setelah tujuan didapat dengan penuh pertimbangan dan segala kebijaksanaan, hal berikutnya yang harus menjadi perhatian adalah bagaimana kita mewujudkannya. Lingkungan sekitar kita banyak orang putus asa yang disebabkan kegagalan mereka dalam meraih apa yang mereka cita-citakan. Seakan menyerah pada keadaan adalah satu-satunya jalan yang harus diterima. Menyerah pada nasib dan enggan berdiri membuat mereka seakan hidup segan mati tak mau. Rintangan sangatlah lumrah saat kita akan mencapai tujuan. Yang harus dipikirkan saat jatuh bukanlah rasa sakitnya, tapi bagaimana kita sembuh dan bangkit kembali. Kesabaran, ketekunan, dan segala usaha diperlukan untuk berdiri kembali untuk memulai langkah baru. Jika sekarang kita mengalami penyesalan, apakah kita memilih untuk tetap hidup dalam penyesalan yang menyakitkan atau kita memilih penyesalan yang menyakitkan sebagai bekal kita untuk hidup? Orang bijak berkata bahwa hidup adalah pilihan, maka pilihlah hidupmu dengan bijak. Hidupmu adalah pilihanmu.
Resiko dalam pengambilan keputusan jelas ada. Pepatah bilang gantungkan mimpimu setinggi langit. Semakin tinggi cita-cita kita, maka pengorbanan kita juga harus sebanding dengan apa ynag kita inginkan. Jika kita ingin mendapatkan sesuatu maka harus ada harga yang dibayar. Dalam hal ini dapat diartikan sebagai pengorbanan waktu, pikiran, tenaga, maupun uang sebagai harga yang yang harus dibayar untuk mendapatkan impian kita. Saat mimpi kita di langit, maka usaha kita harus cukup membawa kita sampai ke langit. Sebelumnya sudah disebutkan bahwa resiko kegagalan dan rintangan jelas ada dalam perjalanan menuju tujuan hidup dan kita tidak boleh menyerah pada kegagalan, jadi sikapilah segalanya dengan bijak. Jika kita siap berhasil alangkah baiknya jika kita lebih siap untuk gagal. Keberhasilan memerlukan kerendahan hati dan rasa hormat untuk menyikapinya, sedangkan kegagalan memerlukan hati yang lapang untuk dapat menerimanya. Keduanya sama-sama memmbutuhkan jiwa besar, namun kegagalan sering dipandang lebih menyakitkan. Oleh karena itu jika kita siap menggantungkan cita-cita kita di langit, maka kita juga harus siap jatuh dari tempat setinggi langit saat kita tidak bisa mencapai impian kita. Renungkanlah, ketika kita berbuat salah kita belajar untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Berani ambil resiko meski salah itu lebih baik, saat kita tahu mana yang salah maka kita akan tahu mana yang benar.
Hadapilah segala rintangan dengan penuh semangat. Dari rintangan itu kita dapat mengambil pelajaran berharga yang membuat kita selangkah lebih dekat dengan impian kita. Rintangan itu dibuat bukan untuk menghentikan mimpi dan segala usaha kita. Semua orang juga mengalami rintangan masing-masing. Jangan untuk jatuh, setinggi apapun kamu jatuh mimpi kita tidak akan pergi. Dia akan tetap menanti kita di tempat tertinggi hidup kita. Menanti kedatangan kita yang penuh sikap dewasa dan terhormat. Tetaplah optimis dalam berusaha dan berkarya. Berpikir positif adalah hal yang perlu dipertahankan dalam perjalanan menuju apa yang kita inginkan. Imbangi semua pikiran positif itu dengan pikiran realistis. Hal itu memungkinkan kita untuk tetap berpedoman pada keadaan yang sebenarnya dan menjaga kita untuk tidak terlalu terbuai dengan pikiran positif. Setiap dari kita dianugrahi keistimewaan yang berbeda. Keistimewaan masing-masing membuat satu orang berbeda dengan orang yang lain. Impian kita yang bermacam-macam itu bisa saja malah melengkapi satu sama lain. Mari kita capai impian kita, anugrah yang diberikan pada kita semua untuk tetap hidup terarah sebagaimana mestinya.

Senin, 31 Oktober 2011

Adobe Flash Player 11.0.1.152




Program adobe flash terbaru dengan spesifikasi Windows 32-bit , English.

SEMUGA BERMANFAAT.

DOWNLOAD

Sabtu, 29 Oktober 2011

ISTIQOMAH


Zaman sekarang ini sulit sekali membedakan orang yang muslim atau yang bukan muslim. Bagaimana tidak, dari segi cara berpakaian para wanita sudah banyak yang melepas jilbabnya dengan berbagai macam alasan. Sedangkan dari segi umum baik laki-laki maupun perempuan banyak sekali yang melalaikan ibadahnya pada yang Maha Kuasa. Kemudian dari segi pergaulan, siapa yang tidak mengenal istilah pacaran. Sungguh sangat ironis ketika alasan menjaga silaturahmi dan untuk saling mengenal disalahgunakan. Perintah yang seharusnya menuju pada kebaikan seakan diputar balikan dan dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi ataupun hawa nafsu semata. Untuk itu perlu sekali kesadaran dari diri sendiri untuk memulai sebuah perubahan. Tidak hanya kesadaran, kita juga perlu keberanian dan kesabaran untuk menjalaninya. Sudah sangat jelas akan ada cobaan yang menanti kita untuk menuju jalan kebenaran. Menuju sebuah jalan dimana tidak ada yang bisa ditemukan kecuali rahmat-Nya.

Dalam QS. Asy Syuura ayat 15
Maka karena itu serulah (mereka kepada agama ini) dan tetaplah[1343] sebagai mana diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka dan Katakanlah: "Aku beriman kepada semua kitab yang diturunkan Allah dan aku diperintahkan supaya Berlaku adil diantara kamu. Allah-lah Tuhan Kami dan Tuhan kamu. bagi Kami amal-amal Kami dan bagi kamu amal-amal kamu. tidak ada pertengkaran antara Kami dan kamu, Allah mengumpulkan antara kita dan kepada-Nyalah kembali (kita)".

[1343] Maksudnya: tetaplah dalam agama dan lanjutkanlah berdakwah.

Merupakan salah satu ayat yang memerintahkan kita untuk beristiqomah (berpendirian teguh atas jaan yang lurus). Jadi memang sudah seharusnya dalam menghadapi cobaan kita harus tetap sabar dan tawakal. Jelas tidaklah mudah menuju jalan yang benar, tapi apa kita mau selamanya dijalan yang salah? Jika anda bingung mana yang salah dan mana yang benar, maka peganglah teguh dengan apa yang agama kalian ajarkan. Bersyukurlah bagi kalian yang memiliki agama penuh rahmat. Yah, mungkin saya sendiri pun belum ada di jalan yang benar-benar lurus. Mungkin juga saya lebih buruk dari kalian, tapi justru karena itu sebagai sesama MUSLIM saya akan lebih berdosa jika saya tidak mengingatkan anda sekalian. Jadi marilah kita berusaha bersama untuk jadi lebih baik, tidak ada kata terlambat selama matahari masih terbit dari timur.

Rabu, 01 Juni 2011

ARE YOU CONSISTENT? Part II: RIGHT AND WRONG


Apa anda pernah berpikir kenapa keburukan itu lebih banyak dilakukan oleh orang ketika mereka dalam kondisi yang sulit. Kenapa dominasi orang itu melakukan hal buruk daripada hal baik sedang mereka sendiri tahu hal itu tidak benar. All right, let see it guys.

Saat orang memilih sesuatu untuk dilakukan tentu mereka akan memilih sesuatu yang lebih menarik. Dominasi melakukan keburukan, itu artinya ada hal menarik dari keburukan itu sendiri yang membuat orang-orang tertarik. Hal yang dapat kita ketahui bahwa rasa senang dari keburukan itu sendiri datang lebih cepat dan mudah dibanding dengan kebaikan. Contoh, orang yang mencari uang dengan cara berdagang dengan jujur dan orang yang mencari uang dengan korupsi, mana yang lebih cepat? Keburukan menjanjikan kita sesuatu yang mudah, cepat dan hasil yang memikat. Bukankah sesuatu yang sangat luar biasa untuk menjerumuskan kita pada limbah keburukan.

Lalu bagaimana dengan kebaikan. Jalan kebaikan memang sulit untuk ditempuh, hasilnya memerlukan proses, dan hasilnya juga belum tentu memuaskan, menurut kita. Namun justru dari sinilah kesenangan yang sesungguhnya datang. Mengapa demikian? Mari kita lihat sifat keburukan yang mudah, cepat dan hasilnya memikat. Itu artinya orang yang memilih jalan itu bukan orang yang sabar terhadap ujian karena mereka menginginkan sesuatu yang cepat dan mudah. Berbeda dengan seseorang yang memilih jalan kebaikan, mereka cenderung seperti orang yang kuat dan sabar karena mereka memilih jalan yang penuh ujian dan proses saat menjalaninya. Dari penjelasan singkat ini dapat kita ketahui dibalik semua itu ada sesuatu yang tersamar, entah kebaikan atau keburukan. Kita juga dapat mengetahui bagaimana sifat orang yang memilih suatu jalan berdasarkan jalan yang dia pilih.

Sekarang bagaimana menurut anda? Memilih kebaikan dengan semua ujiannya atau keburukan dengan semua kenikmatan sesaatnya. Menjalani hidup dengan kebaikan memang tak mudah, akan ada banyak ujian yang kita hadapi dan itu lah yang akan membuat kita jadi orang yang lebih baik. Semua ujian itu adalah harga yang harus kita bayar untuk mendapatkan kebahagiaan sejati. Bandingkan antara orang yang belajar dengan yang hanya main saja, tentu perbedaan nilai pelajaran mereka akan berbeda. Begitulah orang yang hidup dengan kebaikan dan dengan keburukan. Kesenangan sesaat akan dibayar dengan rasa kesusahan yang panjang dan ujian berat akan dibayar dengan rasa bahagia dan kepuasan yang melimpah. Bukankah Tuhan Maha Adil dengan menetapkan hal seperti itu.

Ingatlah bahwa yang akan membawa kita ke surga adalah amalan kebaikan. Untuk itu kita harus mau mengamalkan kebaikan yang telah kita ketahui sebelumnya. Tentunya bukan perkara yang mudah, tapi itu akan sebanding dengan apa yang akan kita dapatkan. Bersabarlah dalam kebaikan yang anda lakukan , akan ada saatnya kesabaran anda dibayar dengan kebahagiaan yang jauh lebih banyak dari Tuhan.

Jumat, 20 Mei 2011

ARE YOU CONSISTENT?


Ada dua buah kisah, pertama mengenai seorang pencandu narkoba berkata bahwa dia mau berhenti mengkonsumsi kokain, tapi hanya selang beberapa saat dia mengkonsumsi ganja. Kemudian yang kedua, seorang yang dicap sebagai orang yang tidak konsisten karena kadang ia memilih hidup yang mengalir menjadi hidup yang lainnya lagi. Bagaimana pendapat anda? Bukan bermaksud menghakimi orang tapi disini kita ini hanya sebatas menyampaikan pandangan saja.

Dari kisah pertama dapat kita lihat beberapa sifat orang itu dari sikapnya. Pertama, dia bukan tipe orang yang konsisten. Dia berkata dia akan berhenti tapi hanya selang beberapa saat dia melakukannya lagi meski dengan benda yang berbeda. Kedua, dia tipe orang yang membohongi diri sendiri. Lihatlah sekali lagi bagaimana ia beralih dari kokain ke ganja. Sudah sangat jelas dia tahu itu perbuatan yang salah, namun dia lebih memilih untuk menuruti kesenangan sesaat yang justru akan menjerumuskannya lagi. Ketiga, dia tipe orang yang cenderung mengulangi kesalahan yang sama. Kita bisa melihat bahwa orang itu mencari pelarian yang tidak jauh berbeda dengan yang sebelumnya. Kenapa dia tidak memilih pelarian dari pecandu kokain ke pecandu sholat. Itulah kenapa keburukan itu lebih mudah dilakukan daripada kebaikan. Kesenangan dari keburukan akan datang lebih cepat daripada kesenangan sejati dari kebaikan (kebahagiaan). Orang itu lebih memilih untuk melakukan keburukan yang sama. Itu artinya dia akan berakhir dalam keadaan yang seperti itu terus. Dia tidak akan berkembang atau berubah secara drastis karena dia sendiri yang mengulangi kesalahan itu.

Kemudian dari kisah yang kedua, orang ini kadang menjalani hidup secara mengalir, secara keras, secara santai, dan lain sebagainya sehingga dia dicap sebagai orang yang tidak konsisten. Jujur saya memilih hidup yang seperti ini. Saya rasa orang yang men-cap dia sebagai orang yang tidak konsisten itu kurang tepat. Sekarang misalkan kita mnjalani hidup secara mengalir, apa anda mau hidup anda selamanya mengalir. Salah alamat jika kita membicarakan konsisten dalam hal seperti ini. Justru dengan kita mengubah-ubah cara hidup, kita akan menemukan hal-hal baru yang membuat hidup kita jadi jauh lebih berwarna dan tidak monotone.

Mungkin dua orang ini sama-sama tidak konsisten. Namun, yang pertama tidak konsisten dalam arti sebenarnya dan yang kedua konsisten yang salah alamat. Tak bisa dipungkiri bahwa dalam kehidupan kita akan menjumpai saat dimana kita harus memilih suatu keputusan. Dari keputusan itu akan dilihat bagaimana kita konsisten dengan apa yang kita pilih. Begitu banyak orang mengalami masalah yang mirip seperti cerita di atas, walaupun tak semua berakhir dengan hal yang sama. Dari kisah pertama dapat kita ambil pelajaran bahwa konsisten itu membutuhkan kesabaran dalam menjalaninya, tidak hanya sebatas kata tapi lakukanlah dengan penuh keikhlasan. Kemudian dari kisah yang kedua pelajaran lain yang juga penting adalah bahwa kita tak perlu takut apa kata orang selama yang kita lakukan itu benar. Jangan mau hidup anda diatur oleh pernyataan negatif dari orang lain. Jadikanlah hal itu sebagai energi agar anda semakin ingin tahu tentang kebenaran yang sebenarnya. Pasti anda akan mendapat begitu banyak rintangan, dan itu lah yang mendewasakan kalian sampai akhirnya menemukan sebuah kebenaran.

Selasa, 17 Mei 2011

CINTA ATAU NAFSU?


Cinta oh cinta..
Benar-benar luar biasa rasanya. Semua perasaan bahagia, bingung, sedih, semuanya menjadi satu dan membuat kita serasa melayang. Sungguh perasaan yang hebat dimana perasaan ini mampu membunuh logika, mengubah dunia, dan membuat kita melakukan sesuatu diluar kesadaran. Misalnya saja seorang gadis cantik mengenal seorang laki-laki yang biasa saja. Setelah bertahun-tahun dekat timbul perasaan cinta di antara mereka. Kenapa bisa jatuh cinta? Padahal orang itu biasa saja. Tentunya kalau secara logika tak mungkin seorang putri cantik cinta pada seorang pengemis. Inilah bukti bahwa jika kita dalam keadaan “falling in love” logika kita tak lagi bekerja.

Namun yang perlu diwaspadai dari perasaan cinta ini adalah adanya hawa nafsu. Memang sulit membedakan antara cinta dan hawa nafsu. Bagaikan padi dan rumput di sawah yang bentuknya benar-benar mirip tapi benar-benar berbeda. Ingatlah bahwa cinta yang benar itu membawa kita pada suatu kebaikan sedangkan hawa nafsu membawa kita pada kehancuran. Banyak orang mendasari suatu hubungan dengan cinta. Benarkah itu cinta yang sebenarnya? Atau hanya cinta kelas eceran? Entahlah.

Cinta yang sesungguhnya itu suci, indah, dan akan membawa kita menuju arah yang lebih baik di mata Allah swt. Bukan berarti kalau kita mencintai seseorang kita harus bersamanya, memilikinya, dan menjadi satu-satunya di hati. Sebesar apapun cinta kita pada orang lain jangan sampai melebihi cinta kita pada-Nya. Kita yang harus mengendalikan perasaan itu, bukan kita yang dikendalikan. Yang paling penting cinta tidak boleh sampai membutakan hati kita. Lakukanlah suatu kebenaran meski itu bertentangan dengan apa yang kita rasakan. Banyak orang yang tahu mana yang benar dan mana yang salah, tapi sayangnya mereka hanya sekedar tahu saja. Masalahnya bukan tentang kita tahu atau tidak, tapi kita bisa lakukan atau tidak kebenaran itu sendiri. Tetaplah perjuangkan mana yang benar, meski tak mudah. Akan ada banyak rasa sakit dan kesulitan saat kita mengambil jalan yang benar. Janganlah jadi orang yang mudah menyerah. Orang yang hebat bukan orang yang bisa menaklukan orang lain, tapi orang yang bisa menaklukan dirinya sendiri itulah yang hebat. Kenapa? Karena disaat orang lain tak bisa melakukannya dia bisa melangkah lebih baik dari orang lain. Cinta yang baik akan membawa kita pada cinta Allah. Sikapilah perasaan itu dengan baik, maka perasaan itu akan berbuah baik pada kita.

Rabu, 11 Mei 2011

FRIENDS WHERE ARE YOU?


Teman adalah orang yang saling kenal dengan kita, bahkan seorang teman mengenal kita dari yang paling luar sampai yang paling dalam. Ada berbagai macam orang di dunia ini, hal ini menyebabkan adanya berbagai macam tipe teman yang ada disekitar kira. Biasanya orang yang cenderung memiliki kesamaan atau kecocokan dengan kita itu akan menjadi teman dekat kita. Jelas kecocokan itu penting dalam hubungan antar individu. Semakin tinggi kecocokan memungkinkan keduanya untuk saling mengerti satu sama lain. Jika hubungan pertemanan semakin intim rasa kepercayaan akan semakin tinggi, sehingga kita kadang menceritakan hal pribadi yang kita alami. Dia adalah orang dekat dengan kita. Orang yang mau berbagi tawa dan air mata bersama, juga temani kita saat sepi menghampiri. What a beautiful friendship.

Namun apa selamanya seorang teman itu akan disamping kita? Sebelumnya sudah disebutkan bahwa ada berbagai macam tipe teman di sekitar kita, itu artinya tidak semua teman kita memiliki karakter yang sama. Mungkin ada yang sangat baik, mungkin ada yang sangat, lucu, mungkin ada yang sangat unik, mungkin ada yang setia, mungkin ada juga yang berkhianat. Lalu bagaimana jika teman kita meninggalkan kita saat kita kesulitan? Terkadang kita menghadapi masalah yang begitu rumit sehingga kita memerlukan bantuan orang lain untuk meringankan beban itu. Namun bagaimana kalau tidak ada mereka?

Sedih, bingung, marah, sakit hati, kecewa, dan semua perasaan bercampur aduk. Di saat kita sangat membutuhkan teman, dia malah meninggalkan kita. Tapi kalau dipikirkan kita tidak bisa menyalahkan mereka. Selain percuma itu juga akan menimbulkan masalah baru yang malah lebih rumit lagi. Lalu bagaimana kita harus bersikap agar masalah ini cepat selesai tanpa bantuan siapa pun?

Saat kita dalam masalah kita mengharapkan teman kita mau mengerti, mau menolong, dan ingin mereka selalu bersama kita. Namun ingatkah bahwa teman anda juga merupakan manusia biasa, sama seperti anda. Saya rasa dari anda “mengharap” itu sudah salah sasaran. Memang benar teman dapat membuat kita merasa lega karena kita sudah mencurahkan apa yang kita rasakan pada mereka tapi itu semua hanya sebatas meringankan beban kita. Anda harus ingat bahwa tidak selamanya seseorang itu akan selalu di sisi kita. Bisa saja suatu saat justru orang yang paling sekat dengan kita lah yang akan menjadi orang yang memusuhi kita. Pertanyaannya kenapa kita menggantungkan harapan kita pada sesama manusia, padahal kita memiliki Dia Yang Maha Hidup. Tuhan adalah satu-satunya yang benar-benar tahu tentang yang kita rasakan karena tak ada yang lebih tahu dari pada Dia.

Tuhan tak pernah bosan menanti kita. Tuhan tak pernah melupakan kita, justru kita yang melupakan Dia. Tak perlu ragu menggantungkan harapanmu pada Tuhan. Tuhan tak akan pernah mengkhianatimu, justru kita yang malah meninggalkan Dia. Dengan kita melanggar larangan-Nya, tidak melaksanakan perintah-Nya, dan selalu saja melupakan-Nya. Sekarang jika dalam kondisi kita yang melupakan-Nya saja kita masih diberi kenikmatan. Apalagi jika kita terus menerus mengingat-Nya. Sungguh Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | GreenGeeks Review